Selasa, 08 Maret 2011

Anak ku ( Putri Narindra )



tertidur berbantal keluh
keluh resah dari seorang anak

yang mimpinya terlindas buldozer pematang sawah
merubah lapang menjadi kerikil panas

dekap sini sayang
lari kepangkuan abah dan ambu
sini duduk manis sayang
akan kami carikan kutu" di rambut mu
sambil kita hisap cerita tentang capung dalam sarang

ada apa dengan telapak kaki mu
mengapa hiasan luka semakin sering menyambangi tubuh mu
kering kerontang kami bak ladang yang tak di sambangi air saat hujan

makan lah apa yang ada nak
jangan paksa abah dan ambu mencuri nasi dari tong sampah sebrang jalan
makan keringat dan angin saja kita sudah terbiasa
dan sering membuat kita kenyang selama ini

Anak ku ( Putri Narindra )



tertidur berbantal keluh
keluh resah dari seorang anak

yang mimpinya terlindas buldozer pematang sawah
merubah lapang menjadi kerikil panas

dekap sini sayang
lari kepangkuan abah dan ambu
sini duduk manis sayang
akan kami carikan kutu" di rambut mu
sambil kita hisap cerita tentang capung dalam sarang

ada apa dengan telapak kaki mu
mengapa hiasan luka semakin sering menyambangi tubuh mu
kering kerontang kami bak ladang yang tak di sambangi air saat hujan

makan lah apa yang ada nak
jangan paksa abah dan ambu mencuri nasi dari tong sampah sebrang jalan
makan keringat dan angin saja kita sudah terbiasa
dan sering membuat kita kenyang selama ini