Hari ini aku buka email, hati ku terasa tersentak. Air mata mengalir
tak kuasa untuk ditahan. Setiap baris kalimatnya ku baca. Kata-katanya
menghunjam dihati bahkan mengoyak ke lubuk yang paling dalam. Beliau
menuturkan....
'Mas, putra saya meninggal dunia di usianya 2
tahun. tepat satu hari sebelum hari kelahirannya. Hari Ahad ketika saya
libur, seharian kami bermain. Saya, istri dan anak bercanda seolah tiada
mengerti apa yang akan terjadi. Badannya panas tiba-tiba, siang itu
juga saya membawanya ke dokter. Tidak ada perkembangannya. Malamnya
kembali saya membawanya ke Rumah Sakit dan anak saya yang sekecil itu
harus diinfusnya dan mendapatkan oksigen. Sampai anak saya koma dan
akhirnya tiada. Air mata saya tertumpah. Isak tangis tak bisa saya
tahan. Saya memeluknya dan mencium wajahnya. Saya katakan padanya,
'Sayang, ayah selalu mencintaimu. Kembalilah padaNya. Ayah ikhlaskan kamu..sayang.'
Dikalimat
beliau selanjutnya ada kata-kata yang begitu indah namun terasa sebuah
kepedihan dihati yang teramat dalam dan sebuah renungan bagi kita
sebagai orang yang beriman, 'Saya yakin Mas. musibah dengan meninggalnya
anak saya ini adalah ladang peningkatan iman dan taqwa saya dan istri
saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saya selalu ingat hadist Nabi
Muhammad yang sering Mas kutip.
'Sungguh menakjubkan orang yang
beriman karena segala urusannya adalah baik bagi dirinya. Dalam hal ini
tidak akan terdapat melainkan orang yang mukmin. Apabila ia mendapatkan
kebahagiaan, ia bersyukur karena hal itu baik untuknya. Dan apabila
tertimpa musibah, ia bersabar karena hal itu baik juga untuknya. (HR.
Muslim).
Sungguh hebat beliau seorang ayah yang juga sebagai
seorang mukmin mampu melewati semua penderitaan dan kepedihan dihatinya,
disetiap tetesan air matanya adalah ladang peningkatan iman dan taqwa
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Itulah Air mata seorang ayah.
Subhanallah.
Wassalam,