Sabtu, 19 Februari 2011


ALLAH yang dengan kekuasaannya di Alam Semesta ini sanggup mengurusi semua ciptaannya tanpa kerepotan untuk mengurusi semuanya, Dialah ALLAH kepada-Nyalah kita semua meminta Hajat. Penciptaan ALLAH dari Manusia, Malaikat, Iblis beserta bala tentaranya, Hewan, Tumbuhan & juga Alam Semesta yang Maha Luas ini, dari semua penciptaan ALLAH tidaklah ada yang sia-sia meskipun Iblis sekalipun.
Iblis yang kita tahu bersama adalah makhluk terkutuk, “terkutuk” dalam perbuatan serta kesombongannya terhadap sesama makhluk ciptaan-Nya & sungguh ALLAH selalu mempunyai manfaat akan ciptaan-Nya ini, seperti ALLAH menciptakan seorang Nabiulllah Adam a.s. 
hanya Iblis yang menolak perintah-Nya. Kejadian ini terekam dalam Surah Al-Baqarah ayat 34,  Al-A’raf ayat 11,  Al-Hijr ayat 29,  Al-Kahfi ayat 50,  Thaha ayat 116 & Shad ayat 72. ALLAH kemudian menanyakan alasan Iblis tidak mematuhi perintah-Nya. Iblis menyatakan bahwa dirinya lebih Mulia ketimbang Adam. Pembangkangan Iblis membuat ALLAH marah sehingga diusirnya Iblis dari Surga dan kelak akan ditempatkan dalam Neraka.
Iblis tidak bisa berbuat apa-apa atas vonis tersebut.  Iblis kemudian meminta kepada ALLAH agar dirinya tidak diwafatkan dan diberi kewenangan untuk menggoda manusia.  Iblis pun beraksi sampai Adam dan Hawa terjerumus dalam ketidaktaatan kepada ALLAH.  Akibatnya, ALLAH mengeluarkan dua makhluk manusia tersebut dari surga dan ditempatkan di alam dunia. Menurut Ibnu Arabi, pembangkangan Iblis merupakan bentuk penegasan dari sikap meng-Esakan ALLAH SWT karena yang layak disembah atau bersujud hanya kepada ALLAH. Selain ALLAH tidak pantas untuk disikapi dengan sembahan dalam bentuk sujud.  Dari sudut pandang Ketauhidan tampaknya sepintas benar.
  Akan tetapi, Ketauhidan tanpa ketaatan sangat tidak bermakna. Begitu juga dengan ketaatan tanpa didasari Nilai Tauhid sangatlah kurang bermakna.  
Taat dengan didasari tauhid merupakan substansi agama yang perlu diperhatikan umat Islam dalam menjalankan keberagamaannya.
Meskipun Iblis itu dikategorikan sebagai contoh makhluk yang durhaka, 
tetapi keberadaan iblis sangat diperlukan bagi kehidupan manusia karena dengan adanya hambatan yang dilakukan Iblis ( dalam beribadah kepada ALLAH ) manusia menjadi paham bahwa berjalan menuju ALLAH tidaklah semudah membalik telapak tangan. Ikhtiar dan Optimalisasi Diri dalam beribadah dan menjalankan perannya sebagai khalifah fil ardh menjadi sarana Jihad dan Ujian keimanan manusia. Karena itu, keberadaan Iblis di Alam Semesta ini bukanlah sebuah kesia-siaan. Justru dengan hadirnya Iblis, Manusia yang Saleh dan Bertakwa terseleksi dari manusia-manusia lainnya. Manusia-manusia yang tercerahkan dengan pancaran Ilahi akan mampu melawan rintangan dalam mencapai ibadah yang sejati. Segala potensi buruk yang terdapat dalam diri manusia tidak akan muncul jika seorang manusia telah mengetahui kualitas dan keunggulannya dibandingkan ciptaan ALLAH lainnya.
Memang tidak ada yang sia-sia/tidak mempunyai arti dalam Penciptaan ALLAH di Dunia ini, semuanya penuh dengan manfaat serta makna yang tersirat di balik Penciptaan-Nya, Maha Suci ALLAH dari sifat-sifat yang tercela.
-wassalam-

0 Kritik:

Posting Komentar


ALLAH yang dengan kekuasaannya di Alam Semesta ini sanggup mengurusi semua ciptaannya tanpa kerepotan untuk mengurusi semuanya, Dialah ALLAH kepada-Nyalah kita semua meminta Hajat. Penciptaan ALLAH dari Manusia, Malaikat, Iblis beserta bala tentaranya, Hewan, Tumbuhan & juga Alam Semesta yang Maha Luas ini, dari semua penciptaan ALLAH tidaklah ada yang sia-sia meskipun Iblis sekalipun.
Iblis yang kita tahu bersama adalah makhluk terkutuk, “terkutuk” dalam perbuatan serta kesombongannya terhadap sesama makhluk ciptaan-Nya & sungguh ALLAH selalu mempunyai manfaat akan ciptaan-Nya ini, seperti ALLAH menciptakan seorang Nabiulllah Adam a.s. 
hanya Iblis yang menolak perintah-Nya. Kejadian ini terekam dalam Surah Al-Baqarah ayat 34,  Al-A’raf ayat 11,  Al-Hijr ayat 29,  Al-Kahfi ayat 50,  Thaha ayat 116 & Shad ayat 72. ALLAH kemudian menanyakan alasan Iblis tidak mematuhi perintah-Nya. Iblis menyatakan bahwa dirinya lebih Mulia ketimbang Adam. Pembangkangan Iblis membuat ALLAH marah sehingga diusirnya Iblis dari Surga dan kelak akan ditempatkan dalam Neraka.
Iblis tidak bisa berbuat apa-apa atas vonis tersebut.  Iblis kemudian meminta kepada ALLAH agar dirinya tidak diwafatkan dan diberi kewenangan untuk menggoda manusia.  Iblis pun beraksi sampai Adam dan Hawa terjerumus dalam ketidaktaatan kepada ALLAH.  Akibatnya, ALLAH mengeluarkan dua makhluk manusia tersebut dari surga dan ditempatkan di alam dunia. Menurut Ibnu Arabi, pembangkangan Iblis merupakan bentuk penegasan dari sikap meng-Esakan ALLAH SWT karena yang layak disembah atau bersujud hanya kepada ALLAH. Selain ALLAH tidak pantas untuk disikapi dengan sembahan dalam bentuk sujud.  Dari sudut pandang Ketauhidan tampaknya sepintas benar.
  Akan tetapi, Ketauhidan tanpa ketaatan sangat tidak bermakna. Begitu juga dengan ketaatan tanpa didasari Nilai Tauhid sangatlah kurang bermakna.  
Taat dengan didasari tauhid merupakan substansi agama yang perlu diperhatikan umat Islam dalam menjalankan keberagamaannya.
Meskipun Iblis itu dikategorikan sebagai contoh makhluk yang durhaka, 
tetapi keberadaan iblis sangat diperlukan bagi kehidupan manusia karena dengan adanya hambatan yang dilakukan Iblis ( dalam beribadah kepada ALLAH ) manusia menjadi paham bahwa berjalan menuju ALLAH tidaklah semudah membalik telapak tangan. Ikhtiar dan Optimalisasi Diri dalam beribadah dan menjalankan perannya sebagai khalifah fil ardh menjadi sarana Jihad dan Ujian keimanan manusia. Karena itu, keberadaan Iblis di Alam Semesta ini bukanlah sebuah kesia-siaan. Justru dengan hadirnya Iblis, Manusia yang Saleh dan Bertakwa terseleksi dari manusia-manusia lainnya. Manusia-manusia yang tercerahkan dengan pancaran Ilahi akan mampu melawan rintangan dalam mencapai ibadah yang sejati. Segala potensi buruk yang terdapat dalam diri manusia tidak akan muncul jika seorang manusia telah mengetahui kualitas dan keunggulannya dibandingkan ciptaan ALLAH lainnya.
Memang tidak ada yang sia-sia/tidak mempunyai arti dalam Penciptaan ALLAH di Dunia ini, semuanya penuh dengan manfaat serta makna yang tersirat di balik Penciptaan-Nya, Maha Suci ALLAH dari sifat-sifat yang tercela.
-wassalam-

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Komentar